Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com
jpnn.com – SAYA menderita gatal jenis tertentu, kalau diibaratkan sama dengan gatal punggung: gatalnya menyiksa menggaruknya tidak bisa.
Ini gatalnya seorang wartawan: ingin sekali menulis sesuatu tetapi tidak bisa menuliskannya. Soal debat calon presiden. Juga debat cawapresnya.
Tiga capres (dari kiri) Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan di panggung debat perdana, Kantor KPU, Selasa (12/12) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com
Bukan main gatalnya jari-jari ini: begitu banyak sisi menarik yang bisa ditulis.
Akhirnya saya putuskan tidak menulis, padahal sudah menyisihkan waktu melihat siaran langsung debat capres itu.
Juga sudah mencatat bagian-bagian yang perlu ditulis.
Masyarakat sudah begitu terbelah. Tulisan yang tidak sesuai dengan aspirasi mereka dianggap membela lawan mereka.
Seandainya pun saya menulis tentang kehebatan Anies Baswedan dalam debat pertama, pasti saya dianggap tidak objektif. Pro pasangan nomor satu itu.
Mungkin Jumat malam nanti saya diserang gatal lagi. Ketika para cawapres debat di TV. Apalagi, ada wajah muda di situ. Bagaimana Gibran menghadapi Mahfud MD.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News