Sabtu, 16 Maret 2024 – 09:34 WIB
Tangkapan layar kemunculan buaya endemik Bengawan Solo, di Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. (ANTARA/HO Dinas Damkarmat Bojonegoro)
jatim.jpnn.com, BOJONEGORO – Kemunculan buaya endemik Bengawan Solo dianggap biasa oleh sejumlah warga di Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, bahkan mereka tidak merasa ketakutan.
“Setiap hari banyak (warga) yang melihat buaya itu muncul, warga biasa saja tidak takut,” ujar Kepala Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Abu Ali, Jumat (15/3).
Ali menyebut buaya berukuran kecil sempat muncul diketahui warga sekitar tahun 2021. Belakang ini buaya tersebut kerap menampakkan tubuhnya meskipun tak membahayakan ternak maupun masyarakat sekitar.
“Munculnya buaya antara jam sembilan sampai sepuluh pagi, lokasinya di seputaran itu saja. Buaya itu kalau lihat orang kabur. Jadi, tidak membahayakan,” kata dia.
Lokasi munculnya buaya, lanjut Ali, berada di Bengawan Solo sekitaran belakang kandang kambing warga yang ada di RT 07 RW 03 Desa Kebonagung. Pasalnya daerah tersebut diyakini menjadi habitat buaya dan sudah banyak warga yang mengetahuinya.
Meskipun beberapa waktu lalu seekor buaya berukuran 2,5 meter sudah ditangkap dan sekarang muncul buaya lainnya.
“Kemungkinan jumlahnya masih ada lebih dari 10 ekor buaya, ukurannya kecil antara 1 sampai 2 meter saja,” tutur Kades berusia 51 tahun.
Meskipun buaya tersebut tidak membahayakan, Pemerintah Desa Kebonagung sudah mengantisipasi dan menghimbau agar masyarakat maupun anak-anak tidak bermain di lokasi tersebut.
Warga menganggap kemunculan buaya endemik di Bengawan Solo adalah hal biasa dan tidak menakutkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News