Birgadir Jenderal TNI (Purn) Aloysius Benedictus Mboi

by -50 Views

Dokter Ben Mboi, saya bertemu dengannya setelah pensiunnya. Baik sebagai tentara maupun gubernur Nusa Tenggara Timur. Di kalangan TNI, dia dikenal sebagai dokter militer yang terjun bersama pasukan baret merah (RPKAD) saat operasi pembebasan Irian Barat di Merauke. Saat itu, ia berada di kompi Kapten Benny Moerdani yang ikut terjun dalam operasi tersebut.

Pada beberapa pertemuan dengan Dokter Ben Mboi, dia bercerita tentang pengalamannya. Salah satunya adalah kisah ketika dia naik pesawat Hercules untuk terjun di Irian Barat. Panglima Komando Mandala saat itu adalah Mayor Jenderal TNI Soeharto, yang kemudian menjadi Presiden. Di bawah desing mesin pesawat yang bising, Panglima Soeharto menyampaikan sambutan singkat kepada pasukan tersebut.

Panglima Soeharto menyampaikan bahwa 50% dari mereka mungkin tidak akan kembali setelah operasi tersebut. Namun, tidak ada yang keluar dari barisan tersebut. Menurut Dokter Ben Mboi, jika ada lebih dari 5 menit waktu untuk berpikir, mungkin akan ada yang ragu untuk berangkat.

Pada saat pensiun, anak buah dan stafnya baru sadar bahwa Pak Ben Mboi tidak memiliki rumah. Mereka pun menggalang dana dari pemerintah daerah dan beberapa pengusaha lokal untuk membangun rumah bagi Pak Ben Mboi. Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak prajurit yang mengabdikan seluruh karirnya namun tidak mendapatkan imbalan yang setara.

Dari Pak Ben Mboi, saya belajar bahwa pemimpin harus mencintai rakyat dan menggunakan akal sehat. Dua hal ini sangat penting untuk menjadi pemimpin yang baik. Dalam filosofi Jawa, ada ungkapan “Ojo Rumongso Iso, Nanging Iso Rumongso” yang artinya pemimpin harus bisa merasakan perasaan, penderitaan, dan kebutuhan orang lain. Ungkapan “Love Your People, Use Your Common Sense” tersebut menjadi pegangan bagi saya.

Source link