Selasa, 26 Desember 2023 – 00:03 WIB
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi saat ditemui usai menghadiri acara Relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) di Mataram, NTB, Senin (25/12/2024). (ANTARA/Nur Imansyah).
jpnn.com, MATARAM – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyoroti sejumlah lembaga survei yang menempatkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2 pada Pemilu 2024, Prabowo-Gibran di atas 50 persen atau bisa menang satu putaran.
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menyebut survei-survei tersebut bisa dijadikan alat intimidasi, mobilisasi, dan pengondisian.
“Kan Mas Sandiaga sebagai Ketua Dewan Pakar TPN pernah menyampaikan bahwa survei itu bisa selain memotret suara publik, bisa juga menjadi instrumen intimidasi atau untuk mobilisasi, pengondisian,” kata TGB saat ditemui seusai menghadiri acara Relawan Mahfud Guru Bangsa di Mataram, NTB, Senin.
Dia menduga survei-survei yang dimunculkan hari ini merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya pengondisian untuk memainkan psikis publik.
“Kalau ada yang mengatakan wah pasangan calon ini sudah hampir pasti satu putaran, saya punya dugaan kuat bahwa itu bagian dari pengondisian atau mobilisasi sehingga yang diharapkan itu adalah orang merasa wah sudah menang ini, kita ikut saja,” terangnya.
Menurutnya, fakta di lapangan bertolak belakang dengan hasil yang disampaikan lembaga survei. TPN melihat Ganjar-Mahfud masih bisa unggul dari pasangan calon lain.
“Padahal realitasnya terbalik. Kami melihat Ganjar-Mahfud rebound ya dan kami yakin rebound maka pada saatnya 14 Februari kita bisa unggul dari pasangan calon yang lain,” kata mantan Gubernur NTB itu.
Oleh karena itu, TGB optimistis Ganjar-Mahfud bisa berhadap-hadapan setara dengan pasangan calon yang lain.
TPN Ganjar-Mahfud menyoroti soal hasil survei terbaru yang menyebut pasangan Prabowo-Gibran di atas 50 persen dan menang satu putaran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News