Sabtu, 02 Desember 2023 – 22:20 WIB
Ilustrasi Prada MZR, tewas setelah dianiaya oleh dua seniornya. Foto/Ilustrasi: dok JPNN.com
jpnn.com, SEMARANG – Seorang prajurit Batalyon Zeni Tempur 4/TK, Prada MZR, tewas setelah dianiaya oleh dua seniornya. Kasus penganiayaan tersebut telah ditangani Pomdam IV/ Diponegoro.
Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Kolonel Richard Harizon di Semarang, Sabtu, membenarkan peristiwa naas yang terjadi pada 30 November 2023 tersebut di markas Yonzipur 4/TK di Ambarawa, Kabupaten Semarang.
“Perintah Pangdam 4/Diponegoro untuk segera diproses hukum,” tegasnya.
Menurut dia, dua prajurit senior yang diduga melakukan penganiayaan, yakni Pratu W dan Pratu D, sudah diamankan di Pomdam Diponegoro.
Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika prajurit yunior di kesatuan tersebut dikumpulkan oleh para seniornya.
Ia mengatakan belum diketahui alasan para prajurit tersebut dikumpulkan pada 30 November malam itu.
Ia menambahkan, Pangdam Diponegoro juga meminta seluruh pihak yang terlibat dalam peristiwa kekerasan itu untuk diusut dan ditindak.
Sementara jenazah Prada MZR telah dipulangkan untuk dimakamkan di tempat asalnya di Kabupaten Demak. (Antara/JPNN)
Seorang prajurit Batalyon Zeni Tempur 4/TK, Prada MZR, tewas setelah dianiaya oleh dua seniornya. Kasus penganiayaan tersebut telah ditangani Pomdam IV/ Diponegoro
Redaktur & Reporter: Budianto Hutahaean
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News