Sariawan pada tenggorokan bisa menjadi masalah yang meresahkan karena gejalanya yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dikenali sebagai luka kecil di tepi rongga mulut atau amandel, sariawan ini dapat menimbulkan rasa nyeri saat menelan, berbicara, atau bernapas. Gejala umum meliputi sensasi terbakar sebelum luka muncul, nyeri saat menelan, dan gejala tambahan seperti demam ringan atau pembengkakan kelenjar getah bening.
Beberapa faktor yang bisa memicu sariawan di tenggorokan termasuk infeksi virus, refluks asam lambung, cedera lokal, serta kelemahan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kekurangan nutrisi penting seperti vitamin B12, asam folat, atau zat besi juga dapat menjadi penyebab. Jika sariawan tidak membaik dalam 1-2 minggu atau menyebabkan gejala berat, segera konsultasikan dengan dokter.
Pengobatan mandiri di rumah dapat dilakukan dengan berkumur air garam hangat, minum cairan menenangkan, dan menggunakan obat pereda nyeri over-the-counter. Menghindari makanan pedas, asam, dan alkohol juga disarankan, serta meningkatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk mempercepat penyembuhan.
Jika gejala sariawan sangat parah atau disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin meresepkan antibiotik, antivirus, atau antijamur. Terapi suara atau evaluasi lebih lanjut juga dapat direkomendasikan tergantung pada kondisi pasien. Penting untuk diingat bahwa sariawan di tenggorokan tidak boleh dianggap remeh dan penanganan medis yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi. Dan sebagai langkah pencegahan, menjaga kebersihan mulut dan gaya hidup sehat juga dapat membantu mengurangi risiko kambuhnya sariawan di tenggorokan di masa depan.
