Kenapa Undang-Undang Bebas Pajak Kripto Penting untuk Transaksi Harian

by -9 Views

Elon Musk, seorang donatur terbesar kampanye Trump dalam Pilpres AS 2024 namun sekarang menjadi pihak yang berseberangan, mengkritik keras “One Big Beautiful Bill Act”. CEO Tesla dan SpaceX ini menyebut RUU tersebut akan menciptakan sebuah kehancuran dalam jutaan pekerjaan di AS dan menimbulkan kerugian besar bagi negara. Menurut Musk, RUU tersebut memberikan subsidi kepada industri masa lalu sementara merugikan industri masa depan. Komentar kontroversialnya ini diungkapkan beliau pada Sabtu lalu.
Dilansir oleh CBS News, Musk berpendapat bahwa pengesahan One Big Beautiful Bill Act akan menjadi “bunuh diri politik bagi Partai Republik”. Konflik konstan yang terjadi antara Musk sebagi mantan kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dengan pemerintahan yang baru juga turut kembali terbuka melalui kritikannya terhadap RUU tersebut.
Alasan terbesar Musk menolak RUU ini adalah karena besarnya anggaran yang diusulkan serta ketentuan menaikkan plafon utang negara. Kritik yang disampaikan Musk juga memiliki dampak langsung pada bisnisnya, Tesla. Sebagai produsen mobil listrik dan penyedia solusi energi terbarukan, Tesla sangat bergantung pada insentif pemerintah. Analisis dari JPMorgan Chase bahkan mengungkap bahwa penghapusan kredit pajak kendaraan listrik dalam RUU ini dapat menyebabkan kerugian hingga USD 1,2 miliar bagi Tesla. Perusahaan ini juga mencatat bahwa penghentian program-program tersebut dapat merugikan bisnis mereka karena akan membuat produk mereka kurang kompetitif di mata konsumen.

Source link