PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menyelesaikan finalisasi pembiayaan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling 92 Megawatt peak (MWp) di Waduk Saguling, Jawa Barat. Proyek energi terbarukan ini mendapat investasi dari lembaga pembiayaan Prancis PROPARCO dan Standard Chartered Bank. Penandatanganan Financing Agreement melibatkan PT Indo ACWA Tenaga Saguling (perusahaan patungan antara PLN Indonesia Power dan ACWA Power), PLN Indonesia Power, Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft (DEG) dari Jerman, Société de Promotion et de Participation pour la Coopération Economique (Proparco) dari Prancis, hingga Standard Chartered Bank dari Inggris.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pendanaan ini akan digunakan untuk pengembangan, konstruksi, dan pengoperasian PLTS Terapung Saguling. Dia menekankan bahwa investasi ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia, masyarakat internasional, dan sektor swasta untuk mempercepat transisi menuju energi bersih serta mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan bahwa PLTS Saguling akan meningkatkan produksi listrik dari energi surya di Indonesia hingga sekitar 13%. Dengan potensi tenaga surya yang besar di Indonesia mencapai 3.295 Gigawatt (GW), PLTS Saguling diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan energi surya sebagai sumber kelistrikan.
Diharapkan keberadaan PLTS Saguling dapat mengurangi emisi karbon dalam sistem ketenagalistrikan di Indonesia hingga 63.100 ton per tahun, menciptakan dampak positif terhadap lingkungan dan membantu dalam upaya transisi energi bersih.