Dalam hubungan beberapa orang sering merasakan dorongan untuk menarik diri saat hubungan semakin serius. Hal ini biasanya disebabkan oleh avoidant attachment atau pola keterikatan menghindar yang berkembang sejak masa kanak-kanak. Anak-anak dengan gaya keterikatan ini cenderung menjadi mandiri secara fisik maupun emosional karena tidak mendapatkan respons emosional yang sensitif dari orang tua atau pengasuhnya. Ciri-ciri dari avoidant attachment pada dewasa antara lain adalah menghindari kedekatan emosional dalam hubungan, lebih memilih menyelesaikan masalah sendiri, dan takut ditolak sehingga menjaga jarak emosional. Faktor-faktor seperti orang tua yang kurang memahami kebutuhan emosional anak dan kurangnya empati dari pengasuh dapat menyebabkan berkembangnya avoidant attachment. Hal ini dapat berdampak pada kualitas hubungan di usia lanjut, seperti yang terjadi pada pria lansia dengan gaya keterikatan ini. Dengan memahami avoidant attachment, seseorang dapat lebih baik mengatasi dorongan untuk menarik diri dalam hubungan yang serius.
Kenali Tipe Avoidant Attachment dalam Hubungan Serius
