Penjualan aset kripto di Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan, dengan Tokocrypto sebagai pemimpin pasar yang menghasilkan sekitar 25% dari total transaksi senilai Rp650,61 triliun pada 2024. CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menegaskan bahwa keberhasilan ini berkat strategi bisnis yang tepat dan tanggap terhadap dinamika pasar. Dalam keterangan resmi, Calvin menyatakan optimisme terhadap pertumbuhan industri kripto di tahun 2025, dengan target peningkatan transaksi hingga tiga kali lipat lagi.
Tokocrypto terus berupaya meningkatkan kualitas layanan bagi pengguna dan membangun ekosistem kripto yang kuat di Indonesia. Dengan lebih dari 4 juta pengguna terdaftar, platform ini mencatat volume transaksi rata-rata sekitar USD 300 juta per bulan selama semester II 2024. Mayoritas pengguna Tokocrypto berusia 18-35 tahun, dengan sebagian besar berasal dari kota-kota besar seperti Jabodetabek, Jawa, dan Bali. Ini mencerminkan upaya Tokocrypto dalam memperluas jangkauan layanannya secara merata di seluruh wilayah Indonesia.