”Mengapa Trader Kehilangan Rp 160 Miliar dari Penjualan NFT CryptoPunk?”

by -13 Views

Jejaring sosial asal Rusia, VK, yang didukung oleh pemerintah (Kremlin), telah mengumumkan rencana untuk menutup platform NFT miliknya, VK NFT Hub, bulan ini. Keputusan ini diambil setelah perusahaan mengalami kerugian yang semakin dalam selama setahun terakhir dan berencana untuk menerbitkan saham baru senilai sekitar USD 1,36 miliar untuk mengurangi utang. VK NFT Hub, yang diluncurkan pada Desember 2022, akan berhenti beroperasi pada tanggal 15 April. Pengguna disarankan untuk memindahkan NFT mereka ke dompet eksternal sebelum batas waktu tersebut. Setelah penutupan, ikon khusus NFT seperti lambang berlian neon kecil di foto profil VK akan dihapus, membuat fitur tersebut tidak lagi berfungsi. Meskipun konten yang ada akan tetap tersedia setelah penutupan, belum jelas apakah VK akan kembali ke dunia NFT di masa depan.

Penutupan VK NFT Hub terjadi di tengah tekanan finansial yang berat, dengan kerugian bersih VK hampir tiga kali lipat pada tahun 2024 menjadi 94,9 miliar rubel (sekitar USD 1,1 miliar). Sebagai langkah untuk mengatasi kondisi keuangan yang memburuk, perusahaan berencana untuk menggalang dana hingga 115 miliar rubel melalui penerbitan saham baru. Dana yang terkumpul direncanakan akan digunakan untuk mengurangi beban utang perusahaan. Bulan Maret menjadi titik balik penting dengan banyak marketplace NFT lain juga mengalami penutupan, seperti LG Art Lab, X2Y2, dan Bybit.

Penutupan VK NFT Hub memberikan dampak signifikan terhadap ekosistem NFT dan menuai berbagai reaksi dari komunitas pengguna serta pelaku industri. Meskipun demikian, rencana perusahaan untuk mengurangi utang dan menyelesaikan masalah finansial tampaknya menjadi prioritas utama. Melihat perkembangan ini, masih menjadi tanda tanya apakah VK akan kembali ke ranah NFT di masa depan atau berfokus pada strategi bisnis lainnya.

Source link