Toilet training, proses penting dalam perkembangan anak untuk mulai mandiri tanpa popok, seringkali menjadi momok bagi orang tua. Setiap anak memiliki waktu dan proses belajar yang berbeda, sehingga tidak perlu terburu-buru. Sejumlah tanda kesiapan anak perlu diperhatikan sebelum memulai toilet training, seperti kesadaran saat ingin buang air, dapat menurunkan dan menaikkan celana sendiri, serta tertarik melihat orang lain menggunakan toilet.
Sebelum memulai toilet training, penting bagi orang tua untuk mempersiapkan anak dengan konsep dasar toilet. Bentuklah kebiasaan menggunakan kata-kata sederhana seperti “pipis” atau “pup” dan ajak anak untuk berbicara saat ingin buang air. Hindari memberi label negatif pada aktivitas buang air agar anak tidak merasa tertekan.
Potty chair dapat menjadi alat yang efektif dalam memperkenalkan toilet training kepada anak. Tempatkan potty chair di ruangan yang sering diakses anak dan biarkan anak berinteraksi secara bebas. Bermain peran dengan boneka juga bisa menjadi pendekatan yang menyenangkan bagi anak.
Selain kesiapan anak, kesiapan orang tua juga sangat penting dalam proses toilet training. Kesabaran, waktu, dan konsistensi merupakan kunci keberhasilan. Pastikan lingkungan rumah cukup tenang dan hindari memarahi atau mempermalukan anak saat proses ini berlangsung.
Meskipun tidak mudah, toilet training bisa menjadi pengalaman positif dan membangun kepercayaan diri anak ke depannya dengan pendekatan kasih dan tanpa tekanan. Dengan memperhatikan tanda-tanda kesiapan anak serta persiapan yang matang, toilet training dapat dilakukan secara efektif dan menyenangkan.
