Setelah mengalami beberapa cobaan dan kesulitan, KTM tampaknya masih belum belajar. Meskipun perusahaan telah mengambil langkah-langkah seperti mengganti CEO, mendapatkan bantuan keuangan, dan melanjutkan produksi, kebijakan transparansi masih sepertinya luput dari perhatian mereka. Bahkan setelah diumumkan bahwa produksi sepeda motor KTM dilanjutkan, perusahaan masih enggan untuk memberikan informasi yang jelas terkait dengan motor apa yang sedang diproduksi.
Kabar tentang dimulainya kembali produksi KTM berasal dari Motorcycle News (MCN), namun tidak ada penjelasan terkait dengan detail produksi, seperti apakah ada rencana untuk mengembalikan karyawan yang sebelumnya di-PHK, motor mana yang akan diprioritaskan, atau bagaimana distribusi sepeda motor akan dilakukan setelah tiga tahun tidak berproduksi. Walaupun peluncuran kembali produksi sepeda motor merupakan kabar yang menggembirakan, kemunculan ketidakjelasan dan keengganan perusahaan dalam memberikan informasi yang transparan menimbulkan keraguan atas transparansi KTM.
Kenyataan bahwa KTM menolak untuk mengungkapkan detail terkait produksi sepeda motor mereka, seperti model yang sedang diproduksi dan jadwal produksi yang jelas, menimbulkan spekulasi bahwa ada hal yang disembunyikan dari publik. Suatu hal yang tidak hanya meninggalkan kesan buruk, namun juga dapat merugikan reputasi dan hubungan perusahaan dengan konsumen serta pihak-pihak yang terlibat. Secara keseluruhan, sikap KTM yang enggan memberikan informasi yang jelas terkait produksi sepeda motor mereka menimbulkan ketidakpastian dan menunjukkan bahwa perusahaan belum sepenuhnya pulih dari kesulitan yang mereka hadapi.