Dalam era modern ini, perencanaan keluarga menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan berkeluarga. Pasangan sering dihadapkan pada pilihan antara menggunakan kontrasepsi untuk wanita atau pria sebagai upaya mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Di Indonesia, data BPS tahun 2024 menunjukkan bahwa mayoritas penggunaan metode kontrasepsi masih didominasi oleh perempuan. Diperkirakan oleh PBB bahwa tingkat penggunaan kontrasepsi di kalangan perempuan yang sudah menikah akan terus meningkat hingga 2030.
Beberapa jenis kontrasepsi untuk wanita antara lain adalah pil KB, IUD, implan, suntik KB, dan sterilisasi wanita. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kelemahan serta efektivitas yang berbeda. Sementara untuk pria, jenis kontrasepsi yang umum digunakan adalah kondom dan vasektomi. Kondom memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dan efektif mencegah infeksi menular seksual, sementara vasektomi merupakan prosedur bedah permanen dengan tingkat efektivitas yang sangat tinggi.
Partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi sangat penting dalam perencanaan keluarga, namun masih kurang jika dibandingkan dengan wanita. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh stigma sosial dan kurangnya edukasi. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk berdiskusi secara terbuka tentang kebutuhan masing-masing sebelum memutuskan metode kontrasepsi yang tepat. Peningkatan kesadaran dan kontribusi pria dalam program keluarga berencana merupakan langkah penting untuk mencapai keseimbangan tanggung jawab antara kedua gender dalam kesehatan reproduksi.
