Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutan mereka. Mereka menuntut pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mengurangi biaya kuliah, dan memperbaiki sistem pendidikan yang dianggap tidak adil.
Namun, demonstrasi yang semula berjalan damai akhirnya berubah menjadi bentrokan ketika aparat keamanan mencoba untuk membubarkan massa. Aparat melancarkan tembakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan mahasiswa yang berusaha mendekat ke Balai Kota.
Bentrokan ini menyebabkan sejumlah mahasiswa dan aparat terluka. Beberapa mahasiswa yang tertangkap dihajar dan ditangkap oleh aparat keamanan. Kondisi di sekitar Balai Kota Semarang pun menjadi kacau dengan adanya kerusuhan.
Demonstrasi ini merupakan bentuk protes dari mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap telah gagal dalam memenuhi tuntutan masyarakat, terutama terkait dengan pendidikan. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat memberikan tekanan kepada pemerintah agar melakukan perubahan yang positif demi kemajuan bangsa.