Senin, 29 Juli 2024 – 08:08 WIB
Konferensi pers PP Muhammadiyah yang akhirnya menerima konsesi tambang di Universitas Aisyiyah Yogyakarta pada Minggu (28/7). Foto: Muhammadiyah
jpnn.com, YOGYAKARTA – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengikuti jejak Nahdlatul Ulama (NU) menerima tawaran izin usaha pertambangan (IUP).
Keputusan tersebut diumumkan setelah PP Muhammadiyah menggelar Konsolidasi Nasional di Universitas Aisyiyah Yogyakarta pada 27-28 Juli 2024. Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa mengelola tambang merupakan hal baru bagi organisasinya. Kendati demikian, dia memastikan Muhammadiyah tidak akan ragu untuk belajar. “Ada banyak kader kami yang bergerak di tambang, praktisi tambang, selain itu kami punya ahli-ahli pertambangan,” ujar Haedar, Minggu (28/7). Pria berusia 66 tahun tersebut menegaskan bahwa pihaknya siap mengembalikan IUP apabila tambang itu nantinya lebih banyak dampak buruknya. “Apabila kami pada akhirnya menemukan bahwa pengelolaan tambang itu lebih banyak mafsadatnya, artinya banyak keburukannya untuk lingkungan sosial dan lingkungan hidup serta berbagai aspek lainnya Muhammadiyah juga sepakat mengembalikan IUP itu,” katanya. Menurutnya, hasil dari usaha-usaha Muhammadiyah bakal dikembalikan dalam wujud program pemberdayaan masyarakat, seperti membangun sekolah dan rumah sakit di kawasan terjauh. (mcr25/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
PP Muhammadiyah mengikuti jejak Nahdlatul Ulama (NU) menerima tawaran kelola tambang dari pemerintahan Presiden Jokowi.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam Reporter : M. Sukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News