DHI Fisip UI Mengajak Mahasiswa Memahami Isu Keamanan Nasional Dan Hak-Hak Sipil

by -108 Views

Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (DHI Fisip UI) mengadakan seminar dengan tema “Mencari Titik Tengah Demokrasi: Antara Keamanan Nasional dan Kebebasan Sipil” pada Kamis (30/5).

Seminar ini membahas isu spyware dalam konteks keamanan nasional dan kebebasan sipil yang sedang ramai diperbincangkan. Baru-baru ini, laporan dari Amnesty International menyoroti penggunaan spyware oleh pemerintah Indonesia yang diduga berasal dari Israel. Penggunaan spyware ini disebut sebagai tindakan represi terhadap kebebasan sipil dan menunjukkan pelanggaran terhadap HAM di Indonesia.

Acara ini diadakan di Auditorium Ilmu Komunikasi dan dipandu oleh Broto Wardoyo, seorang dosen di Departemen Hubungan Internasional Fisip UI. Seminar ini dihadiri oleh sejumlah pembicara terkemuka yang memberikan wawasan mendalam tentang topik yang sedang hangat tersebut.

Ketua Departemen Hubungan Internasional Fisip UI, Asra Virgianita, mengapresiasi diselenggarakannya acara ini dan mendorong mahasiswa untuk aktif mengikuti kegiatan tersebut guna meningkatkan pemahaman tentang isu keamanan nasional dan hak-hak sipil.

Di tengah dinamika perlindungan data dan kebijakan keamanan siber di Indonesia, Sulistyo dari BSSN RI menyoroti ancaman siber yang akan terjadi pada tahun 2024 dan perlunya regulasi yang lebih kuat dalam mencegah kebocoran data.

Pembicara lainnya seperti Wakil Kepala Densus 88 AT Polri, Brigjen. Pol. I Made Astawa; Pemimpin Redaksi GTV dan Ketua IJTI, Herik Kurniawan; Peneliti di The Habibie Center, Mabda Haerunnisa Fajrilla Sidiq; dan lainnya juga membahas pentingnya menemukan keseimbangan antara keamanan nasional dan kebebasan sipil di era digital.

Semua pembicara menekankan peran penting masyarakat dalam menjaga keseimbangan tersebut, serta mengawasi kebijakan keamanan siber untuk memastikan adanya keseimbangan antara keamanan nasional dan kebebasan sipil.

Source link