Senin, 15 April 2024 – 11:56 WIB
Arsip Foto – Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI) Mayjen TNI Dr. Nugraha Gumilar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz/am.
jpnn.com, JAKARTA – Para petinggi TNI AL dan Polri di Papua Barat menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas bentrok antar oknum anggota kedua institusi itu di Pelabuhan Sorong, pada Minggu (14/4).
Permintaan maaf disampaikan setelah Kapolda Polda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir dan Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III, Laksamana Muda TNI Hersan bertemu pascabentrokan terjadi.
“Kedua belah pihak saling menyampaikan permohonan maaf dan juga kepada masyarakat Kota Sorong atas kejadian perselisihan akibat salah paham yang terjadi antara oknum Anggota Brimob dengan oknum Anggota TNI AL,” kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar kepada ANTARA di Jakarta, Senin (15/4).
Saat ini pihak TNI AL dan Polda Papua Barat sedang melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab terjadinya bentrok antara kedua kelompok itu.
Pihaknya memastikan bakal menindak tegas personel yang terbukti sebagai provokator dalam bentrokan antara anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat tersebut.
Dengan adanya upaya investigasi dan pemberian sanksi tegas ini, Mayjen Gumilar berharap kejadian bentrok serupa tidak akan terulang lagi, sehingga hubungan antara TNI dan Polri tetap harmonis.
Bentrok antara sejumlah personel Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong dengan anggota Brimob Polda Papua Barat Batalyon B Sorong, Minggu (14/4) terjadi pagi sekitar pukul 09.30 WIT.
Diduga kuat terjadi salah paham antara oknum anggota Brimob dan Pomal di Pelabuhan Sorong, kemudian berdampak pada perkelahian antara sesama aparat.
Dua jenderal Polri dan TNI minta maaf soal bentrok antara oknum Brimob dengan prajurut TNI AL di Sorong, Papua Barat.