Pejuang Nasional Marsekal Muda TNI Prof. Dr. Abdulrachman Saleh

by -53 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Abdulrachman Saleh dikenal giat dalam bidang pendidikan dan aktif berorganisasi. Semasa mahasiswa dia aktif di perkumpulan olahraga terbang dan memperoleh ijazah atau surat izin terbang. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia beralih ke bidang militer dan bergabung dengan Angkatan Udara. Ia diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Madiun pada tahun 1946. Ia turut serta dalam pendirian Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. Meskipun dalam dinas Angkatan Udara, ia tetap menjalankan profesinya sebagai dokter dan memberikan kuliah di Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.

Pada saat Belanda melakukan agresi pertamanya, Adisoetjipto dan Abdulrachman Saleh diperintahkan ke India. Saat kembali ke Indonesia, mereka singgah di Singapura untuk mengambil bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Keberangkatan mereka dengan pesawat Dakota mendapat liputan luas dari media massa dalam dan luar negeri.

Pada tanggal 29 Juli 1947, ketika pesawat berencana kembali ke Yogyakarta melalui Singapura, harian Malayan Times melaporkan bahwa penerbangan Dakota VT-CLA sudah mendapatkan izin dari pemerintah Inggris dan Belanda. Namun, saat dalam perjalanan menuju tujuan akhir, pesawat yang mereka tumpangi ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda dari arah utara. Pesawat kehilangan keseimbangan dan akhirnya menabrak sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian dan terbakar.

Peristiwa heroik ini diperingati oleh TNI AU sebagai Hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962 dan sejak 17 Agustus 1952, Pangkalan Udara Maguwo diganti nama menjadi Lanud Adisoetjipto.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-marsekal-muda-tni-prof-dr-abdulrachman-saleh/

Source link