Setelah saya pensiun dari TNI, saya terenyuh saat membaca surat Montgomery ke Raja Inggris. Dalam surat tersebut, Montgomery mengeluhkan bahwa setelah bertugas di luar negeri selama bertahun-tahun, ia pulang ke Inggris tanpa rumah karena harta pribadinya telah dihancurkan oleh bom Jerman. Hal ini membuat saya terpukul karena situasi yang saya alami saat itu juga, yaitu tidak memiliki rumah setelah pensiun.
Saya telah membaca biografi Field Marshall Bernard Law Montgomery beberapa kali dalam berbagai versi. Montgomery merupaka seorang prajurit yang fokus pada pengabdian sebagai perwira lapangan dan sangat gemar belajar sejarah. Selain itu, ia juga sangat profesional, selalu lari cross country, tidak pernah merokok, dan tidak pernah minum alkohol. Meskipun memiliki karier cemerlang sebagai panglima, Montgomery juga mengalami kesulitan yang membuat saya terkesan.
Suatu hari, saya menemukan biografi Jenderal Montgomery di sebuah toko buku di Bangkok. Setelah saya membacanya, saya menemukan bahwa Montgomery sesungguhnya bertuliskan surat kepada Raja Inggris setelah Perang Dunia Kedua berakhir. Dalam surat tersebut, ia mengeluhkan bahwa saat pulang ke Inggris, ia tidak memiliki rumah karena harta pribadinya telah dihancurkan oleh bom Jerman. Hal ini membuat saya terkesan karena meskipun seorang panglima tersohor, ia juga mengalami kesulitan yang sama dengan saya.
Kisah Montgomery membuat saya merasa sedih karena pada saat itu saya juga tidak memiliki rumah. Namun, akhirnya saya terhibur dengan pikiran bahwa bahkan seorang panglima seperti Montgomery juga bisa mengalami kesulitan yang sama. Dengan perjuangan yang tidak mudah, akhirnya saya pun memiliki rumah pribadi.