Seorang pakar tenaga kerja dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tadjudin Nur Effendi mengatakan bahwa pendidikan sangat efektif dalam memutus mata rantai kemiskinan.
“Kita bisa memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan. Jika pendidikan di dalam sebuah keluarga mengalami perubahan, maka kehidupan mereka juga akan berubah. Mereka akan memiliki kesempatan untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan, sehingga memutus mata rantai kemiskinan,” ujar Tadjudin.
Menurut Tadjudin, sejak tahun 90-an pemerintah telah berupaya untuk menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja. Namun, masih terdapat kesenjangan antara perkembangan teknologi dan dunia pendidikan.
Tadjudin menambahkan bahwa sektor pendidikan dan tenaga kerja saling terkait. Diperlukan tenaga kerja yang kompeten dan menguasai teknologi untuk menghadapi tantangan zaman sekarang. Namun, lapangan kerja yang tersedia juga masih terbatas.
Dengan demikian, pendidikan dianggap sebagai kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan. Hal ini merespon program Satu Rumah Satu Sarjana yang diusung oleh pasangan calon nomor urut 3 dalam Pilpres 2024, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi Google News.