Harusnya Budayawan Menjadi Pencerah, Bukan Pemecah Belah

by -104 Views

Romo Budi Purnomo: Budayawan Harus Jadi Pencerah, Bukan Pemecah Belah

jpnn.com, JAKARTA – Pendeta Katolik yang dikenal sebagai budayawan lintas agama Romo Aloysius Budi Purnomo mengomentari isu intimidasi yang dialami budayawan Butet Kartaredjasa dan Agus Noor.

Kedua orang tersebut mengaku mendapatkan intimidasi karena mengadakan pertunjukan seni di Taman Ismail Marzuki pada 1 Desember 2023 lalu. Keduanya menyatakan bahwa intimidasi dilakukan oleh oknum polisi, dengan permintaan agar tidak mengadakan kegiatan yang mengandung unsur politik.

Romo Budi juga mengimbau masyarakat untuk tidak terjebak dalam situasi panas menjelang Pilpres 2024.

“Kalau benar telah terjadi intimidasi, saya turut prihatin dan sedih. Itu tidak boleh terjadi. Namun, dalam situasi seperti ini, provokasi dan disinformasi dapat terjadi dengan mudah. Oleh karena itu, kita harus jernih dalam mencerna setiap informasi yang kita terima,” ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (6/12).

Dia juga memberikan nasihat agar para politisi, akademisi, budayawan, dan cerdik pandai untuk bersikap bijaksana.

“Jangan mudah diprovokasi oleh kepentingan politik praktis. Budayawan tidak boleh memecah belah, tetapi harus menjadi sumber pencerahan peradaban kasih tanpa diskriminasi,” ujarnya.

Menurut Romo Budi, martabat seorang budayawan terletak pada klaim atas otoritas peradaban kasih ekologis, pengetahuan, dan kebudayaan yang merangkul bukan memukul; menyebarluaskan kasih bukan perpecahan.

“Itu adalah tanggung jawab berat untuk menjadi berkah bagi masyarakat. Jangan sampai hanya karena urusan dukungan politik, martabat kebudayawanan diabaikan. Ingat,” ujarnya.

Romo Budi Purnomo mengimbau para budayawan untuk menjadi pencerah, bukan pemecah belah menjelang Pilpres 2024.