Strategi Prabowo dan KSPN dalam Menangani Ketidaksetaraan Buruh untuk Kesejahteraan Pekerja

by -66 Views

Jakarta – Calon Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini bertemu dengan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) untuk membahas permasalahan dan masa depan buruh di Indonesia, terutama setelah Pemilihan Presiden 2024. Pertemuan ini dilangsungkan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Jakarta, dipimpin oleh Presiden KSPN, Ristadi.

Ristadi menyampaikan beberapa isu penting yang dihadapi kelompok buruh, termasuk perlakuan tidak adil dan pemutusan hubungan kerja di beberapa sektor. Menurutnya, keadaan ini telah meningkatkan jumlah pengangguran, dengan ratusan ribu kasus yang terdata dan kemungkinan lebih banyak lagi yang tidak terdata.

“Ada ratusan ribu yang terdata dan yang tidak terdata kami tidak tahu, jumlahnya mungkin akan beberapa kali lipat. Dengan hal ini tentu ada jumlah pengangguran yang tinggi,” kata Ristadi.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah peningkatan lapangan pekerjaan untuk menampung korban PHK dan pekerja baru di Indonesia. Ristadi juga menekankan pentingnya memberikan dana bantuan kepada korban PHK, terutama yang sudah berusia lanjut, untuk membantu mereka secara ekonomi. Ia menyarankan agar diberikan bantuan modal usaha bagi para korban PHK, mengingat banyak di antara mereka yang kesulitan usaha akibat pesangon yang tidak cukup.

“Maka solusinya tentu harus diberikan bantuan modal usaha untuk para korban PHK, karena kesulitan teman-teman yang di PHK itu di situ, sudah di PHK uang pesangonnya tidak cukup untuk usaha akhirnya kemudian usahanya serabutan,” katanya.

Pentingnya pemerataan upah minimum juga menjadi topik utama, dengan contoh ketimpangan yang terjadi antara wilayah Karawang dan Banjar di Jawa Barat. Selain itu, Ristadi juga menyoroti kebutuhan fasilitas kesehatan yang memadai, seperti rumah sakit buruh di daerah industri, untuk menangani kecelakaan kerja agar korban dapat segera ditolong.

Masalah lain yang diangkat adalah kesulitan para buruh dalam mendapatkan akses kepemilikan rumah. Ristadi menekankan bahwa standar persyaratan perbankan sering kali menjadi penghalang, dan meminta adanya program subsidi rumah yang mudah dijangkau oleh para pekerja.

Selain itu, Ristadi juga membahas masalah pinjaman online dan rentenir yang sering melibatkan buruh. Solusi yang diusulkan adalah koperasi pekerja buruh untuk mengatasi masalah keuangan, sehingga mereka tidak terjebak dalam pinjaman online atau rentenir dengan bunga tinggi.

Kunjungan ini menunjukkan komitmen Prabowo Subianto dalam menyerap aspirasi buruh dan berupaya menemukan solusi komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Hal ini mencerminkan visi dan misi yang sejalan antara Prabowo dan KSPN, serta harapan untuk perubahan positif di masa depan bagi buruh Indonesia. (SENOPATI)