Holding Perkebunan Nusantara PTPN III terus mempercepat pembentukan subholding lainnya, yaitu PalmCo dan SupportingCo. Aksi-aksi korporasi ini dilakukan sebagai bagian dari transformasi menyeluruh yang dilakukan Kementerian BUMN terhadap perusahaan-perusahaan di bawah naungannya.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani menyampaikan bahwa pangan dan energi akan menjadi isu penting di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh dinamika dan tantangan global, seperti konflik Ukraina-Rusia, ketegangan geopolitik, dan global warming. Di sisi lain, Indonesia masih sangat bergantung pada impor pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menstabilkan harga.
“Karena itu, impor harus terus dikurangi di masa yang akan datang. Potensi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi yang ramah lingkungan juga sangat besar dan perlu dioptimalkan. Kami yakin bahwa pembentukan subholding ini akan mampu mengatasi tantangan yang ada,” ujar Abdul Ghani.
Saar ini, luas lahan sawit PTPN Group secara konsolidasi mencapai 600 ribu hektar yang tersebar di sepuluh PTPN. Sedangkan lahan tebu seluas 173 ribu hektar terdiri dari 53 ribu HGU dan sisanya merupakan tebu rakyat yang dikelola oleh tujuh PTPN.
Berbagai aksi korporasi yang dilakukan oleh PTPN Group juga mendapatkan dukungan dari kementerian dan lembaga terkait.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News.