Selasa, 31 Oktober 2023 – 15:11 WIB
Konferensi pers kasus pengeroyokan sesama pesilat di Mojokerto dengan enam tersangka, Selasa (31/10). Foto: Dok. Polres Mojokerto Kota.
jatim.jpnn.com, MOJOKERTO – Polres Mojokerto Kota berhasil menangkap enam orang terkait kasus pengeroyokan sesama anggota perguruan silat di wilayah tersebut. Ada dua korban dalam insiden tersebut.
Wakapolres Mojokerto Kota Kompol Supriyono menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi pada Senin (30/10) dini hari, di Jalan Clangap, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis.
“Pengeroyokan terjadi setelah adanya aksi demonstrasi di Mojosari. Ada enam pelaku, empat di antaranya masih pelajar,” kata Supriyono dalam konferensi pers, Selasa (31/10).
Enam pelaku tersebut adalah MH (20) dan WL (25). Empat pelaku lainnya yang masih pelajar adalah FR (17), AJ (15), AB (17), dan YN (16).
“Kami menyita empat sepeda motor, 14 pecahan batu, satu sandal jepit, tiga handphone, tiga hoodie, satu jaket, topi, dan palu yang digunakan pelaku untuk melakukan aksi ini,” tambahnya.
Supriyono menjelaskan kronologi pengeroyokan ini dimulai ketika dua pesilat mengikuti demonstrasi di Mapolres Mojokerto. Setelah itu, kedua korban hendak pulang tetapi terpisah dari rombongan mereka.
“Kedua korban pulang dari demonstrasi sekitar pukul 01.00 WIB. Ini sudah larut malam,” jelasnya.
Mereka tiba-tiba dihadang oleh enam anggota perguruan silat lain. Di situlah kedua korban dikeroyok dan dipukuli menggunakan palu.
Dua pesilat di Mojokerto menjadi korban pengeroyokan oleh anggota perguruan silat lain.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News