Senin, 23 Oktober 2023 – 16:52 WIB
Gibran bin Jokowi dan Prabowo Subianto saat Hari Veteran Nasional di Surakarta beberapa waktu lalu. Foto: Mohammad Ayudha/aww/Antara
jatim.jpnn.com, MALANG – Pengamat politik dari Universitas Brawijaya, Wawan Sobari, angkat bicara mengenai pencalonan Gibran Rakabumi Raka sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Menurut Wawan, manuver politik yang dilakukan oleh Gibran sudah terlihat ketika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan untuk mengubah batas usia minimal peserta pemilihan presiden menjadi 40 tahun atau harus berpengalaman sebagai kepala daerah.
“Dari segi manuver politik, itu sudah terlihat karena semua calon wakil presiden yang beredar berusia di atas 40 tahun,” kata Wawan, Senin (23/10).
Wawan juga mengisyaratkan bahwa di balik pencalonan Gibran, terdapat pengaruh yang besar dari pihak tertentu.
Pasalnya, menurutnya, keputusan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung Gibran sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto menyingkirkan nama-nama calon wakil presiden lain yang selama ini memiliki elektabilitas yang baik dalam berbagai survei.
“Ada Erick Thohir, Ridwan Kamil, dan lainnya. Sedangkan untuk Gibran, tidak pernah masuk dalam survei. Itu yang kemudian menjadikan bahwa ada peran ‘seseorang’ di balik Gibran,” ujar Wawan.
Saat ini, publik menantikan hasil survei dari berbagai lembaga setelah nama Gibran diumumkan sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto pada Pemilu 2024.
Menurut Wawan, hal tersebut penting untuk ditunggu karena persaingan antara Prabowo dengan calon presiden lainnya, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, masih cukup sengit dan ketat.
Pencalonan Gibran untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden terbilang luar biasa. Berikut penjelasan pengamat UB Malang mengenai hal tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News