Konsulat Palestina Mengharapkan Indonesia Menggunakan Posisi Politiknya Untuk Mendesak Negara Lain Menghentikan Israel

by -113 Views

Jakarta, Kompass.com – Ahmed Mitani, Konsul Palestina di Indonesia, berharap Indonesia menggunakan posisi politiknya untuk memberikan tekanan kepada negara lain terkait tindakan Israel.

Mitani mengatakan, posisi Indonesia bisa digunakan untuk mempengaruhi negara lain.

“Kita membutuhkan Indonesia sekarang untuk mendukung Palestina dan mengambil peran politik dalam mendesak dan mempengaruhi negara-negara lain untuk bersama-sama mengutuk dan menekan Israel agar menghentikan dan menyerang Palestina,” kata Mitani, Rabu, di kantor duta besar Palestina di Jakarta Pusat. ” he dikatakan. 18/18). Oktober 2023).

Mitani mengatakan pengaruh Indonesia sangat dibutuhkan. Apalagi, Indonesia sudah lama mendukung eksistensi Palestina dan tergabung dalam organisasi internasional dunia seperti PBB, Organisasi Kerjasama Islam, dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Mitani menjelaskan, “Berapa banyak lagi serangan yang harus dilakukan Israel sebelum komunitas internasional bersuara dan memberikan tekanan kepada Israel? Karena tindakan Israel selalu di luar hukum dan ilegal.”

Dia menambahkan, “Presiden kami Mahmoud Abbas telah menyatakan keinginannya untuk menyelesaikan segala sesuatu secara damai kepada komunitas internasional, namun komunitas internasional tampaknya diam, dan Israel tampaknya juga tidak ingin berdamai dengan kami.” dia berkata

Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah sakit di Jalur Gaza diserang pada Selasa (17 Oktober 2023) di tengah perang antara Hamas dan Israel.

Pihak berwenang Gaza mengatakan serangan itu terjadi di Israel. Namun beberapa saat kemudian Israel mengatakan rudal Palestina yang menyebabkan ledakan tersebut.

Jumlah korban tewas akibat serangan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza adalah yang tertinggi dari semua insiden yang dilaporkan di Gaza sejak perang pecah antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober.

Mai Al-Kaila, menteri kesehatan pemerintah Gaza yang dikelola gerakan Hamas, menuduh Israel melakukan “genosida” di Rumah Sakit Al Ahli Arab, Reuters melaporkan.

Serangan itu menewaskan ratusan orang dan terjadi selama 11 hari pemboman Israel di Jalur Gaza.

Faktanya, kepala Korps Pertahanan Sipil Gaza mengatakan 300 orang tewas, dan seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan 500 orang tewas.

Hamas mengatakan sebagian besar pengungsi tewas dalam ledakan itu.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan analisis sistem operasional menunjukkan bahwa ‘serangan rudal musuh’ yang ditujukan ke Israel telah melewati rumah sakit selama serangan tersebut, yang diduga dilakukan oleh gerakan Jihad Islam Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bukan militer Israel yang menyerang rumah sakit Gaza.

Gerakan Jihad Islam Palestina sendiri membantah bahwa misilnya bertanggung jawab atas ledakan rumah sakit tersebut dan menyatakan tidak ada aktivitas di atau sekitar Kota Gaza pada saat itu.